Monday, 11 May 2020

PEREMPUAN DAN LELAKINYA

“Ya Allah, izinkanlah hamba bersamanya membentangkan sajadah di depanMu”.

Bibirnya tersenyum.
Sinis.
Ketir.
Dilipatnya tulisan di kertas buram itu.
Matanya mencari tempat sampah, tidak ada.
Ditariknya nafas dalam-dalam, tahan dan lepaskan.
Lalu dimasukkannya kertas itu ke dalam tas pinggang.

Ditatapnya perahu nelayan merapat ke tepian.
Seorang perempuan berlari mendapatkan.
Ada kain panjang di bahu kiri dan ember hitam di tangan kanan.
Tergelitik hati ikuti episode pendek anak-anak Adam.

Dipojokkannya raganya di sudut kiri dermaga kumuh.
Mulutnya bergumam merekam tingkah mereka yang utuh.
Entah panjang, pendek, separuh atau seluruh.
Entah.
Dia hanya ingin membunuh waktu jenuh.

Matanya menyipit.
Dadanya sesak mendapati fakta akan jiwa.
Terjerat dalam nilai sosial, agama, hokum dan alam.
Terpenjara dalam kaidah umum, kebiasaan umum, norma umum dan standar umum.
Teraniaya dalam fakta cinta, sayang, iba, ikhlas dan komitmen.

Dia tundukkan kepala, menahan nyeri di dada.
Tergerus sudah makna murni, makna sejati, makna abadi dan makna kasih sayang.
Kaulah duniaku, kaulah hidup-matiku, kaulah kekuatanku, kaulah api semangatku.
Kalah.
Pada akhirnya kalah oleh standar.

Diangkatnya dagunya dengan tertatih.
Tergigit sakit bibirnya oleh tangis kering.
Ternyata tidak dunia, tidak hidup-mati, tidak kuat dan tidak api.  
Setidaknya tidak cukup.

Tidak selalu berbanding lurus, usaha terhadap hasil.
Ada orang mati-matian mengupayakannya tapi gagal.
Ada yang setengah hidup mengupayakannya, berhasil.
Ada yang tidak usaha apa-apa, berhasil.
Doa?
Entah.
Mungkin.
Amin.

Namun terang baginya kini.
Perempuan itu telah dituntun kekasihnya berwudhu.
Bersujud kepada Zat, di atas sajadah cinta mereka.

Diambil dan dibukanya lipatan kertas buram
Sebentar pulpen bergetar membuka barisan kata baru.
Partikel bebas
Nol.
Sempurna.
Tidak butuh apa-apa.

Dia berdiri tertatih.
Mencoba senyum rendahkan diri, rendahkan hati, rendahkan ekpektasi.


________ 11 Mei 2020 ________





No comments:

Post a Comment